Rabu, 13 Maret 2013

d. MODEL PROSES INCREMENTAL

Pada tahun 1971 Harlan Mills (IBM) mengusulkan semestinya perkembangansoftware lebih tepat daripada membuatnya. Kita mulai membangun system sangat sederhanayang mendukung, memiliki fungsi sederhana, kemudian menambahkan dan mengembangkansoftware tersebut. Semestinya software pengembangan seperti bunga atau pohon. Nama lainperangkat lunak tersebut adalah incremental model

Model incremental (Incremental waterfall model) merupakan perbaikan dari modelwaterfall dan sebagai standar pendekatan top-down. Ide dasar dari model ini adalahmembangun software secara meningkat (increment) berdasarkan kemampuan fungsional.Model incremental ini diaplikasikan pada sistem pakar dengan penambahan rules yangmengakibatkan bertambahnya kemampuan fungsional sistem. Model incremental merupakanmodel continous rapid prototype dengan durasi yang diperpanjang hingga akhir prosespengembangan. Pada model prototipe biasa, prototipe hanya dibuat pada tahap awal untuk mendapatkan kebutuhan user.Model Incremental dalam rekayasa perangkat lunak, menerapkan rekayasa perangkatlunak perbagian, hingga menghasilkan perangkat lunak yang lengkap. Proses membangunberhenti jika produk telah mencapai seluruh fungsi yang diharapkan.Pada awal tahapan dilakukan penentuan kebutuhan dan spesifikasi. Kemudian dilakukanperancangan arsitektur software yang terbuka, agar dapat diterapkan pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.

Tahapan Incremental Model

1.Requirement
2.Specification
3.Architecture Design
Incremental model menerapkan rangkaian linear. Setiap rangkaian linear mendelivery increment dari software. Sebagai contoh, software word-processing, dibangun menggunakan incremental model, mendelivery fungsi dasar file management, editing, dan fungsi document production pada increment pertama. Kemampuan editing, dan fungsi document production yang lebih baik pada increment kedua, checking dan grammar spelling pada increment ketiga. Proses akan diulangi sampai produk yang lengkap telah dihasilkan. Jika menggunakan Incremental model, increment yang pertama merupakan inti product. Incremental model fokus pada pendeliverian opertional product pada tiap increment.
Kelebihan Model Incremental

1.     Penambahan kemampuan fungsional akan lebih mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dandapat menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki system.
2.     Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistemdisediakan lebih awal
3.           Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada incrementberikutnya.
4.     Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem.
5.     Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji

Kekurangan Model Incremental

1.     Tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
2.     Setiap tambahan yang dibangun harus dimasukkan kedalam struktur yang ada tanpamenurunkan kualitas dari yang telah dibangun system tersebut sampai saat ini.
3.     Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar