RAD
merupakan incremental software process yang menekankan pada siklus
development yang singkat. Model ini mengunakan pembuatan berdasarkan
komponen, menekankan penggunaan kembali code dan code generation. Jika
requirement telah diketahui dengan pasti dan scope project mendesak, RAD
proses memungkinkan team development untuk sistem fungsional
keseluruhan dalam periode waktu yang sangat singkat (misalnya 60-90
hari). RAD model dapat digunakan untuk project yang dapat dipisah,
misalnya ada 1 project besar, dibagi 3, dikerjakan oleh team yang
berbeda-beda (dari analisis sampai testing) kemudian diintegrasikan.
Jika menggunkan RAD model, kualitas team harus solid dan punya disiplin
tinggi. Kekurangan : (1). untuk project yang besar dan membutuhkan
sumber daya manusia yang cukup. (2) Jika developer dan customer
berkomitmen untuk menyelesaikan project dalam waktu yang singkat, maka
project akan gagal. (3). Jika pemodulan project tidak tepat, maka
pembangunan komponen untuk RAD akan bermasalah.
Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang
tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada
siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah
batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development
menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana
working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap
pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan
selanjutnya disingkirkan.[1] Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final.
Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :
1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple
team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi
tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya
sistem yang dibangun.
Jika
keutuhan yang diinginkan pada tahap analisis kebutuhan telah lengkap
dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan secara lengkap
perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model
RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang
ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.
Sistem
dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam
waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini
melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel,
namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.
KELEMAHAN
Beberapa hal (kelebhan dan kekurangan) yang perlu diperhatikan dalam implementasi pengembangan menggunakan model RAD :
1. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan skala besar.
2. Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
3. Model RAD memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan pemesssan, bahkan keduanya bisa tergabung dalam 1 tim
4. kinerja
dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala
kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga
pendekatan dengan model ini kurang bagus.
5. sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
6. penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan ini memerlukan kerja keras.
7. proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
8. risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
KELEBIHAN
1. Fleksibilitas yang lebih besar
2. Sangat mengurangi manual coding
3. Peningkatan keterlibatan pengguna
4. Mungkin lebih sedikit cacat
5. Mungkin dikurangi biaya
6. Singkat siklus pengembangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar